SURABAYA – Tahun ini boleh dikatakan tahun politik yang mengacaukan dunia pendidikan. Pasalnya, selain soal kurikulum dan kepastian ujian nasional (UN) yang belum jelas, seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) juga terkena imbasnya. Hingga kini, sosialisasi tentang mekanisme SNMPTN 2015 belum sampai ke sekolah-sekolah. Otomatis cara menggunakan dan mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) yang menjadi tahap awal proses SNMPTN juga belum disosialisasikan.
Kepala Sekolah SMAN 14 Muntiani juga mengatakan hal senada. Ia menyampaikan, sampai saat ini belum ada sosialisasi dari dispendik ataupun PTN tentang PDSS ataupun SNMPTN. Namun, ia menuturkan bahwa dalam internal sekolah semua kini tengah dipersiapkan. Utamanya menyiapkan para siswa kelas XII yang ingin mengikuti SNMPTN dan SBMPTN.
“Walaupun belum ada juknis, kami siapkan para siswa dengan pendampingan guru bimbingan konseling (BK). Tujuannya mengarahkan mereka memilih program studi. Selain itu, kami juga memiliki program matrikulasi untuk persiapan UN dan SBMPTN,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Surabaya Johanes Mardijono. Hingga kemarin, dia mengaku bahwa dirinya belum mendapat pemberitahuan tentang mekanisme PPDS tahun ini. “Apakah link datanya mengacu data pokok pendidikan (dapodik) atau bagaimana, saya belum tahu,” kata Johanes. Meski demikian, Johanes mengaku bahwa dirinya sudah menyiapkan segala perangkatnya untuk keperluan entry data. (ima/c2/iku/radarsby)